Dark/Light Mode

Transformasi PT Pupuk Indonesia Dan Upaya Memakmurkan Petani

Penyaluran Pupuk By Name By Address, Bisa Dipantau Real Time

Jumat, 20 Mei 2022 06:50 WIB
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman (kiri) bersama Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto, begitu atraktif menjelaskan soal pupuk dari A-Z, saat berkunjung ke dapur redaksi Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta, kemarin.
Direktur Utama PT Pupuk Indonesia Bakir Pasaman (kiri) bersama Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia Nugroho Christijanto, begitu atraktif menjelaskan soal pupuk dari A-Z, saat berkunjung ke dapur redaksi Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kalau ada isu kelangkaan pupuk di tingkat petani, seringkali muncul persepsi perusahaan PT Pupuk Indonesia sebagai pihak yang paling bertanggung jawab.

Padahal, persoalan pupuk sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak.

PT Pupuk Indonesia mendapat penugasan untuk memproduksi dan mendistribusikan pupuk subsidi, dengan jumlah sesuai yang ditugaskan pemerintah. Data kuotanya tercantum dalam RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok Tani).

Nah, dalam rangka meningkatkan layanan distribusi pupuk, PT Pupuk Indonesia beberapa tahun terakhir ini melakukan transformasi digital.

Baca juga : Dubes RI Untuk Kroasia Kenalkan Permainan Congklak Dan Tari Maumere

Sistem distribusi pupuk dibuat secara transparan dan berteknologi. Sehingga akan ketahuan datanya. Jumlah pupuk yang disalurkan, jumlah yang diambil petani, siapa yang mengambil dan distribusi kemana.

Jejak digital tidak bisa dibohongi. Apalagi sistem pengambilan pupuk di tingkat petani, saat ini, pakai aturan by name, by address. Yang mendapat pupuk adalah yang benar-benar berhak.

Digitalisasi sistem distribusi pupuk ini diungkapkan dengan gamblang oleh Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman, yang berkunjung ke redaksi Rakyat Merdeka, Kamis (19/5/2022).

Tiba di Rakyat Merdeka pukul 10.50, Bakir mengenakan kemeja putih lengan pendek dan celana berwarna krem. Didampingi Wakil Direktur Utama-nya, Nugroho Christijanto beserta dua stafnya.

Baca juga : Indonesia Minta Utamakan Penyelesaian Damai, Diplomasi Harus Dikedepankan

Dari Rakyat Merdeka hadir lengkap. Ada Direktur Utama Rakyat Merdeka/CEO RM Group Kiki Iswara Darmayana, Ratna Susilowati (Direktur), Riki Handayani (Pemimpin Redaksi), Kartika Sari (Wakil Pemimpin Redaksi), Firsty Hestyarini (Pemimpin Redaksi RM.id), Sarif Hidayat (Pemimpin Perusahaan RM.id) dan jajaran editor, serta wartawan senior yang bergabung melalui platform zoom. Pertemuan dan dialog berlangsung secara hybrid, tapi cukup cair dan akrab. Apalagi pembawaan Bakir apa adanya. Bicara ceplas ceplos.

Usai berdialog, Bakir diundang bicara di podcast Rakyat Merdeka, untuk ditayangkan di kanal YouTube Rakyat Merdeka TV dan Spotify Rakyat Merdeka.

Sebetulnya penyebab pupuk langka itu apa ya? Kata Bakir, sebabnya macam-macam. Mungkin ada kesalahan di penyaluran tidak tepat waktu. Atau karena kuotanya sudah habis. Contoh, di satu wilayah A, kuota pupuk subsidinya 1.000 ton untuk tiga kali tanam, tapi petani dibolehkan mengambil jatah pupuknya kapan saja. Misal, mereka mengambil sebelum musim tanam.

“Nah, pas musim tanam, saat membutuhkan pupuk, jatahnya sudah habis karena diambil duluan. Maka, dia katakan pupuk langka. Padahal memang kuota subsidinya sudah habis,” papar Bakir.

Baca juga : Kebutuhan Transportasi Meningkat, Pupuk Indonesia Pastikan Kelancaran Distribusi

Kebutuhan pupuk petani di Indonesia, idealnya mencapai 24-25 juta ton pertahun senilai Rp 60-an triliun. Tetapi kemampuan fiskal pemerintah terbatas. Kuota pupuk subsidi yang disediakan pemerintah sekitar 9 juta ton pertahunnya. Sehingga ada gap yang besar, antara jatah pupuk subsidi dengan kebutuhan riil petani.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.