Dark/Light Mode

Isu Reshuffle Nongol Lagi

Zul Hasan Siap-siap Masuk Kabinet

Jumat, 3 Juni 2022 06:32 WIB
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Foto: Ist)
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Lalu bagaimana tanggapan PAN?  Ketua Fraksi PAN di DPR, Saleh Partaonan Daulay mengaku, baru mengetahui isu reshuffle dari media, kemarin. Kata dia, reshuffle adalah hak prerogratif presiden. Jadi partainya akan menaati apapun keputusan presiden terkait ini. 

Karena itu, kata dia, partainya tidak dalam posisi mendesak atau memberikan komentar atau semacam memberikan pandangan terkait ini. "Namun, bila nanti PAN diminta untuk menugaskan kadernya dengan senang hati kami akan menugaskan kader terbaik," kata Saleh, saat berbincang dengan Rakyat Merdeka, tadi malam.

Anggota DPR dari dapil Sumatera Utara 2 ini menjelaskan, PAN memang belum diberikan posisi di kabinet. Namun, posisi PAN adalah mendukung pemerintah untuk menuntaskan program di jilid kedua. 

Baca juga : Hadapi Isu PMK Di Lampung, Apkasi Usul Stop Pasokan Sapi Dari Luar Daerah

Apakah sudah ada pembicaraan Presiden dengan Zulkifli Hasan? Saleh mengaku tidak tahu. Ia pun tak mau kegeeran. Kata dia, isu reshuffle kan sudah beberapa kali muncul. Karena seringnya muncul bahkan bikin orang tidak mau membicarakan soal ini.

Soal komentar Pratikno, anggota Komisi IX DPR ini mengatakan, kalau memang ada reshuffle segeralah melakukan itu. Karena sisa waktu tinggal sedikit lagi, pekerjaan rumah masih banyak. Kinerja kabinet jangan ditunda jangan dilama-lamain. "Kami tidak akan ikut campur," ucapnya. 

Apakah isu ini akan hilang atau jadi kenyataan, pengamat politik dari Universitas Paramadina, Hendri Satrio mengatakan, sangat mungkin ada reshuffle. "Menteri ekonomi bisa kena, tapi menurut saya reshuffle belum dalam waktu dekat ini," kata Hendri, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Baca juga : Mau Nikah Lagi, Tsania Marwa Lebih Realistis

Pendiri Lembaga Survei KedaiKOPI ini mengatakan, ada alasan kenapa menteri ekonomi yang kena. Karena ada kaitannya dengan naiknya harga barang pokok, kelangkaan minyak goreng, tentang tenaga kerja. 

Senada disampaikan Pengamat Politik dari UIN Jakarta Pangi Syarwi Chaniago. "Saya harap kali ini benar-benar ada reshuffle," ucapnya, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Menurut dia, ada beberapa alasan kenapa reshuffle perlu dilakukan dalam waktu dekat ini. Beberapa di antaranya adalah sebagian menteri sudah tidak fokus bekerja membantu presiden, tapi sibuk dengan agenda pilpres. "Grasa grusu agenda pilpres. Ini sudah konflik kepentingan dan  bukan membantu, malah membebani presiden," kata Pangi. 

Baca juga : Jangan Paksakan Masuk Rest Area Di Tol Jika Penuh

Siapa yang akan kena? Kata Pangi, itu hak prerogratif presiden. Ia sejak jauh hari mengingatkan para menterinya agar mematut diri. Jangan sampai membebani kerja presiden. Jadi kalau tak mau diberhentikan sebaiknya mundur. 

Menurut dia, Jokowi tampaknya tidak akan mengurangi jatah partai. Karena mengurangi jatah parpol tentu akan bikin konflik baru yang kontra produktif. Kalau pun ada menteri dari parpol yang diganti, Presiden sepertinya akan minta wajah baru yang lebih fresh. Yang benar-benar bisa membantu kerja presiden. 

Alasan lain reshuffle untuk mengakomodir PAN yang sudah masuk koalisi pemerintah. "Jadi mungkin 1 atau 2 kader PAN akan masuk kabinet," tuntasnya. 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.