Dark/Light Mode

Basaria & Laode Pede Dua Periode Pimpin KPK

Minggu, 28 Juli 2019 14:36 WIB
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto : Istimewa)
Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto : Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (Pansel Capim KPK) menggelar tes psikologi untuk 104 kandidat yang sebelumnya lolos uji kompetensi.

Tes digelar di Gedung Pusdiklat Kementerian Sekretariat Negara, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (28/7). 

Tiga pimpinan KPK, yakni Basaria Panjaitan, Laode M Syarief dan Alexander Marwata mengikuti seleksi tahap ketiga tersebut.

Ditemui di lokasi, Basaria mengaku tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi tes psikologi hari ini. Pasalnya, ia mengaku sudah terbiasa dengan tes semacam ini.

"Tes psikologi hal biasa dan sering diadakan juga di KPK juga. Setiap kita naik pangkat, seperti jadi direktur atau apa kan selalu pakai assessment," ucap Basaria.

"Kalau psikotes mulai saya masuk polisi sampe naik pangkat, tesnya sama. Dari waktu sekolah juga, sama, soalnya sama."

Baca juga : Hari Ini, Penyidik Polda Metro Jaya Periksa Novel di KPK

Perempuan pertama yang terpilih sebagai komisioner komisi antirasuah ini pun mengaku optimistis jika dirinya bakal lolos ke tahap selanjutnya.

Basaria tidak akan ragu untuk kembali memegang tampuk pimpinan KPK periode 2019-2023. "Optimis dari awal. Kita sudah pertimbangkan, diperhitungkan semuanya. Kalau ragu jangan melangkah," ujar Basaria. 

Senada, Laode M Syarif mengaku tidak ada persiapan khusus untuk mengikuti uji seleksi psikotes.

"Enggak ada persiapan khusus, biasa saja, kan sudah pernah dulu. Psikotes itu tidak usah dipelajari, dijawab saja secara jujur," tutur Syarif.

Sementara itu, Ketua Pansel Capim KPK Yenti Ganarsih menyampaikan, 104 kandidat Capim KPK akan menjalankan psikotes selama 6 jam.

Pansel telah menyampaikan kepada seluruh kandidat untuk mempersiapkan seleksi tahap 3 tersebut.

Baca juga : Eko Patrio ke Senayan Lagi, PAN Raih Kursi Pimpinan DKI

"Jadi nanti mereka sudah disampaikan ada tes kejiwaan dan tes kepribadian, ada lembar-lembar yang boleh diisi semuanya, boleh juga 10 karena menurut perhitungan yang mengisi semuanya hanya Albert Einsten saja. Tapi kalau tes kepribadian semua harus diisi," ungkap Yenti.

Pakar hukum Universitas Trisakti ini menyebut tidak ada target khusus dalam seleksi kali ini. Namun Yenti mengharapkan ada 50 peserta yang lulus pada seleksi tahap ketiga kali ini.

"Jadi supaya nanti ada tahap selanjutnya kita masih ada sedia orang," harap dia. 

Yenti menyebut, masih ada 5 proses seleksi yang harus dilakukan oleh kandidat Capim KPK. Mereka harus selalu menyiapkan diri untuk mengikuti setiap proses tahapannya.

"Ada profile assesment, tes wawancara, tes kesehatan, tes jasmani, greating individual masih beberapa tes lagi," urai Yenti.

Untuk kandidat yang tidak hadir pada seleksi tahap tiga atau terlambat maksimal 15 menit maka dia akan gugur dengan sendirinya.

Baca juga : Sofyan Basir Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

"Ada satu saja yang tidak ikut langsung digugurkan," tutup Yenti.

Untuk diketahui, dari 104 peserta yang dinyatakan lolos uji kompetensi, 9 di antaranya adalah anggota Polri, 3 orang pensiunan Polri, 7 hakim, 2 mantan hakim, 4 jaksa, serta 2 pensiunan jaksa.

Sementara itu, ada pula dari unsur KPK sebanyak 14 orang, dosen 19 orang, advokat 11 orang, hingga auditor 4 orang. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.