Dark/Light Mode

Bicara Utang Kecil Di Forum B20

Luhut: Saudara-saudara Lihat Semua Data Ini Ya!

Senin, 14 November 2022 08:00 WIB
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan paparan dalam diskusi panel B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym).
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan paparan dalam diskusi panel B20 Summit Indonesia 2022 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Minggu (13/11/2022). (ANTARA FOTO/Media Center G20 Indonesia/Aditya Pradana Putra/nym).

 Sebelumnya 
Berita baiknya lagi, empat negara seperti Jerman, Italia, Amerika Serikat, dan Australia menghapus utang Indonesia. Totalnya mencapai 334,94 juta dolar AS atau sekitar Rp 5 triliun.

Luhut juga memamerkan bahwa Indonesia tengah melalukan transformasi. Jika dulu mengekspor komoditas mentah, kini menghasilkan barang jadi, seperti besi dan baja. Ke depan, Indonesia juga akan menjadi pengekspor baterai lithium dan kendaraan listrik.

Baca juga : Suasana Semarak Berkat Selembar Foto Instan

Ia mencontohkan, ekspor besi dan baja Indonesia ke dunia di tahun 2015 hanya 1,2 miliar dolar AS. Angka ini meningkat signifikan, mencapai 20,9 miliar dolar AS di 2021, dan diproyeksikan mencapai 27,8 miliar dolar AS tahun ini. “Anda lihat angka-angka ini. Orang bilang kita dikontrol China. Nggak ada. Nobody, no country can control Indonesia. I’m telling you,” tegasnya.

Namun, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira menyangkal data yang disampaikan Luhut. Menurutnya, Pemerintah berpandangan sempit karena hanya melihat rasio utang terhadap PDB. Padahal, indikator lainnya justru memburuk. Contohnya, rasio belanja bunga utang terhadap total belanja Pemerintah jadi 20 persen di 2023. Belum imbal hasil yang dinikmati kreditur bisa mencapai 8,2 persen tahun depan. Era bunga mahal langsung membuat kupon SBN melonjak tinggi.

Baca juga : Anies-Emil Ajak Anak Muda Berpartisipasi Di G20

“Jadi aneh kalau yang ditunjukkan cuma rasio utang, tidak mencerminkan risiko sesungguhnya. Mungkin tujuan Pemerintah pamer agar mendapatkan pinjaman negara maju. Mumpung ada momen G20 di mana negara maju berkumpul banyak yang berpeluang kasih pinjaman,” ulas Bhima.

Peneliti Indef Sugiyono Madelan tidak menampik bila utang Indonesia memang paling rendah di antara negara G20. Namun, kata dia, makna utang adalah soal kemampuan membayarnya, bukan dari besar kecilnya.

Baca juga : Luhut Tak Mau Buka Big Data

“Kritik terhadap membesarnya utang pada pemerintahan Jokowi yang tergolong luar biasa dan berani itu adalah soal semakin beratnya beban membayar utang pada pemerintahan selanjutnya,” jelasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.