Dark/Light Mode

Bebas April 2023

Anas Tak Kapok Berpolitik

Selasa, 31 Januari 2023 08:00 WIB
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara I Gede Pasek Suardika (kiri). (Foto: Antara).
Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara I Gede Pasek Suardika (kiri). (Foto: Antara).

 Sebelumnya 
“Kalau Malaysia punya Anwar Ibrahim yang diperlakukan sama dengan kasus berbeda kemudian harus masuk bui. Tapi akhirnya bisa bangkit kembali jadi pimpinan, maka kita semua berharap Anas Urbaningrum bisa kembali lagi,” harap Pasek.

Untuk diketahui, Anas resmi menjadi narapidana di Lapas Sukamiskin Bandung, usai dinyatakan bersalah dalam kasus korupsi proyek Hambalang. Di Pengadilan Tipikor Jakarta, majelis hakim menjatuhkan vonis 8 tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider kurungan 3 bulan untuk Anas, pada akhir Februari 2014. Hukuman ini lebih ringan 7 tahun daripada tuntutan jaksa.

Kemudian, Pengadilan Tinggi DKI Jakarta mengurangi hukuman Anas dari 8 tahun penjara menjadi 7 tujuh tahun. Namun, di tingkat kasasi, hukuman Anas menjadi dua kali lipat. Artidjo Alkostar selaku hakim di tingkat kasasi menjatuhkan Anas vonis 14 tahun penjara dan denda Rp 5 miliar. Ia juga diwajibkan membayar uang pengganti Rp 57 miliar. Namun, pada 2020 silam, Anas yang melakukan Peninjauan Kembali atas kasusnya bisa sedikit lega. Dalam PK tersebut, MA mengurangi hukuman Anas dari sebelumnya 14 tahun penjara menjadi menjadi 8 tahun.

Baca juga : Anak Presiden Tidak Salah Ikut Berpolitik

Bagaimana karir politik Anas pasca bebas nanti? Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai Anas merupakan politisi. Tak heran, Anas tidak akan kapok untuk terjun kembali ke politik meskipun di puncak karirnya saat itu, harus mendekam di penjara karena kasus korupsi.

“Anas miliki kemapanan politik yang cukup baik. Soal statusnya yang narapidana, ini sama halnya dengan Romy di PPP, tetap punya simpul-simpul kekuatan,” ulasnya, tadi malam.

Terlebih, PKN dianggap cukup berani sebagai partai yang berharap lolos di parlemen. Mengingat, partai ini tidak dipimpin tokoh muslim sebagaimana mayoritas pemilih nasional kita.

Baca juga : Aura Kasih, Tak Kapok Punya Suami Berondong

Dengan begitu, kehadiran mantan anggota KPU era Gus Dur itu bisa mengisi posisi strategis di PKN.

“Bisa saja Anas akan bergabung di struktural. Mininal sebagai ketua umum atau dewan di atas itu,” kata Dedi.

Lalu, bagaimana dengan Demokrat? Menurut Dedi, partai berlogo Mercy itu tak perlu khawatir. Terlebih, saat ini kondisi partai yang dipimpin Agus Harimurti Yudhoyono itu telah stabil. Sehingga, tak akan berampak banyak dengan bergabungnya Anas ke PKN.

Baca juga : Ada Apa Antara Bu Mega Dan Jokowi?

Layaknya Pasek, Anas memiliki segudang loyalis di Demokrat. “Secara umum dukungan Anas lebih banyak dari Demokrat, tetapi itu tidak sampai pengaruhi kekuatan Demokrat,” kata Dedi. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.