Dark/Light Mode

Lagi Heboh

Bunuh Nyamuk Pake Nyamuk

Minggu, 19 November 2023 08:20 WIB
Ilustrasi. (Foto: freepik)
Ilustrasi. (Foto: freepik)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rencana pemerintah membunuh nyamuk aedes aegypti penyebab Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan nyamuk wolbachia di Indonesia menimbulkan pro dan kontra. Banyak yang menolak rencana pemerintah tersebut karena takut akan menimbulkan penyakit lain.

Penolakan datang dari masyarakat Bali. Rencananya, pemerintah akan menyebarkan nyamuk yang juga disebut nyamuk Bill Gates itu, untuk menekan penyakit DPD, pada Senin (13/11/2023) lalu.

Baca juga : Bagikan Emas Buat Rayakan Perceraian

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra mengatakan, Pemprov Bali memutuskan menunda penyebaran nyamuk tersebut karena mendapat penolakan dari masyarakat. Mereka takut akan menimbulkan penyakit baru.

“Ini kan penting untuk dijawab, nah untuk menjawab ini, ilmu pengetahuan yang akan menjawab,” ujarnya.

Baca juga : Chelsea Ogah Tampung Lukaku

Hal senada dikatakan eks Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari. Menurut dia, penyebaran jutaan nyamuk wolbachia untuk mencegah DBD ini, justru mengusik kedaulatan Indonesia, lantaran belum tahu bagaimana dampak penyebaran wolbachia ke depannya.

Bagi Siti, Kemenkes cukup berhasil mengendalikan DBD di Indonesia. Ia juga tidak mempersoalkan penelitian penanganan DBD dilakukan oleh siapapun. Namun, ia meminta harus menggunakan cara yang lebih transparan.

Baca juga : Chelsea Kudu Nyiapin Rp 1,1 Triliun Gaet Neymar Jr

Sementara, Pakar kesehatan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof Zubairi Djoerban menjelaskan, proyek ini dikembangkan oleh World Mosquito Program (WMP). Adapun tujuan utama proyek ini untuk menurunkan penyebaran BBD, demam kuning, dan chikungunya. Sebab, bakteri wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue yang terkandung dalam nyamuk aedes aegypti.

Nyamuk wolbachia telah berhasil digunakan di beberapa negara seperti Brasil, kepulauan Cayman, Panama, India, dan Singapura. Di Indonesia, nyamuk Wolbachia sudah disebar di Yogyakarta, menurunkan kasus DBD dan risiko rawat inap secara signifikan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.