Dark/Light Mode

Diungkap Doni

Edan, Biaya Tes Corona Rp 2,5 juta

Sabtu, 5 September 2020 07:20 WIB
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo. (Foto: BNPB)
Ketua Satgas Penanganan Covid-19, Letjen TNI Doni Monardo. (Foto: BNPB)

 Sebelumnya 
Ombudsman RI sudah melakukan investigasi terkait kabar tersebut. Sejumlah fakta terungkap dari investigasi Ombusdman. "Dari investigasi ini terlihat harga pokok swab test antara 20 sampai 25 dolar per kali tes," kata anggota Ombudsman, Alvin Lie.

Harga segitu berarti sekitar Rp 300 ribu sampai Rp 350 ribu. Masih lebih murah dibanding yang dibilang Doni Monardo. Namun kenapa akhirnya biaya swab test menjadi tinggi, ternyata ada alasannya. "Permasalahannya di Indonesia untuk membaca sampel yang sudah diambil perlu mesin, kita kurang mesinnya. Jadi yang buat mahal karena kekurangan mesin," jelas Alvin.

Baca juga : Tinggal Di Apartemen Kelas Atas, Biaya Sewanya Rp 65 juta Per Bulan

Menurutnya, mesin tersebut hanya dapat ditemukan di kota-kota besar. Hal ini yang kemudian berdampak terjadinya antrean pemeriksaan sampel Corona. "Di setiap kota besar atau ibu kota provinsi itu hanya ada beberapa. Kabupaten di sekelilingnya mengirimkan sampel ke ibu kota provinsi. Sehingga terjadi antrean cukup panjang. Bahkan lebih dari 5 hari, kadang sampai satu minggu," tukasnya.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KCPPEN) turun tangan menindaklanjuti temuan mahalnya swab test di sejumlah RS. Langkah itu diperlukan agar ke depannya ada batasan harga yang mesti ditetapkan. "Sehingga kemahalan-kemahalan swab test atau perbedaan harga-harga swab itu bisa disamakan atau minimal ada patokan harga," pungkas Dasco.

Baca juga : AS Kirim Lagi Donasi 500 Ventilator

Terpisah, Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kemenkes, Busroni belum bisa memberikan penjelasan terkait hal ini. "Belum bisa (memberikan keterangan) karena kami belum update," ucapnya.

Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menilai wajar jika swab test mahal. Sebab proses uji tersebut mencakup pemeriksaan stik detektor, reagen, cartridge, mesin, hingga biaya SDM-nya. Ada beberapa cost atau unit cost yang meungkin bisa standar, tapi ada utility cost yang bisa berbeda sehingga muncul perbedaan harga.

Baca juga : Di Depan Dolar AS dan Euro, Rupiah Sukses Unjuk Gigi

Termasuk perbedaan harga swab test yang dilakukan RS pemerintah dengan RS swasta. Dia bilang RS pemerintah yang menjadi rujukan pasien Covid-19 tentunya telah disubsidi hingga ke tahapan tracing. "Misalnya kalau orang sudah positif kemudian keluarganya juga ditelusuri, maka yang membiayai pemerintah melalui BPJS Kesehatan. Beda hal dengan mandiri atau RS swasta yang ingin memastikan dirinya atau pasiennya terpapar atau tidak," ujarnya.

Supaya ada standarisasi, sambungnya, setiap swab test pemerintah harus memberikan subsidi. Apalagi swab test seharusnya dilakukan berdasarkan testing, tracing, dan treatment. "Kepentingan tiga T ini harus menjadi kepentingan pemerintah sehingga biayanya bisa ditanggung pemerintah," tutupnya. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.