Dark/Light Mode

Berbasis Hembusan Napas

Yes, Alat Deteksi Covid GeNose UGM Sudah Dapat Izin Edar

Sabtu, 26 Desember 2020 10:03 WIB
Berbasis Hembusan Napas Yes, Alat Deteksi Covid GeNose UGM Sudah Dapat Izin Edar

 Sebelumnya 
Kuwat juga menegaskan, setelah mendapatkan izin edar, GeNose C19 akan segera diproduksi massal. Tim berharap, bila ada 1.000 unit, maka 120 ribu orang dapat diuji setiap harinya. Bila ada 10 ribu unit (sesuai target di akhir bulan Februari 2021), maka Indonesia akan menunjukkan jumlah tes Covid-19 per hari terbanyak di dunia yakni 1,2 juta orang per hari.

“Tentu, bukan hanya angka-angka seperti itu harapan kita semua. Namun, kemampuan menguji sebanyak itu, diharapkan mampu menemukan orang-orang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala (OTG). Supaya dapat diambil tindakan isolasi atau perawatan, sehingga rantai penyebaran Covid-19 dapat segera terputus,”papar Kuwat.

Untuk mewujudkan itu, 5 industri konsorsium telah berkomitmen untuk mendukung. Yakni PT. Yogya Presisi Tehnikatama Industri (mekanik), PT. Hikari Solusindo Sukses (elektronik dan sensor), PT. Stechoq Robotika Indonesia (pneumatic), PT. Nanosense Instrument Indonesia (artificial intelligence, elektronik dan after sales), dan PT Swayasa Prakarsa (assembly, perizinan, standar, QC/QA, bisnis).

Baca juga : Paus: Bantulah Orang Miskin

Biaya tes dengan GeNose C19 cukup murah, hanya sekitar Rp15-25 ribu. Hasil tes juga sangat cepat, yakni sekitar 2 menit. Alat ini pun tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya.

Selain itu, pengambilan sampel tes berupa embusan nafas juga dirasakan lebih nyaman dibanding usap atau swab.

Mewakili tim, Kuwat juga memberikan apresiasi kepada semua pihak yang membantu pengembangan GeNose C19, yaitu Kemensesneg, BIN, Kemenristek/BRIN/LPDP, Kemendikbud, Kemenhub, Kemenkes, KemenPUPR, Kemenlu, TNI AD dan Polri.

Baca juga : Reagen+ Bikinan Unair, Bisa Deteksi Covid Lebih Cepat

Selain itu, juga kepada 8 rumah sakit mitra uji diagnostik (RSUP Dr Sardjito, RSPAU Hardjolukito Yogyakarta, RS Bhayangkara Tk III Polda DI Yogyakarta, RSLKC Bambanglipuro Bantul, RST Dr. Soedjono Magelang, RS Bhayangkara Tk I Raden Said Soekanto Jakarta, RS Akademik UGM, dan RSUD Dr. Saiful Anwar Malang), juga kepada tim review uji klinis Kemkes yang telah memberi masukan secara kritis dan konstruktif.

Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni, Prof. Dr. Paripurna, S.H., M.Hum., LL.M., mengatakan, GeNose yang siap dipasarkan ini menunjukkan kontribusi UGM untuk menangani pandemi. Sekaligus agar roda perekonomian tetap berjalan, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Selain itu, hal ini juga memperlihatkan berjalannya kemitraan dan kerja sama strategis antara universitas, pemerintah, industri dan masyarakat.

Baca juga : Dirakit Di UGM, Alat Deteksi Covid-19 Bisa dipakai Desember

“Ini kerja bagus, sekaligus perwujudan UGM Science Techno Park sebagai jembatan antara universitas dan industri serta tempat riset para dosen dan mahasiswa,”kata Paripurna.

Ia juga mengapresiasi adanya perhatian banyak pihak terhadap pengembangan GeNose ini, seperti Ketua dan anggota MWA, Menteri PUPR, Menteri Perhubungan dan Menteri Luar Negeri, BIN, RistekBRIN dan mitra lainnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.