Dark/Light Mode

Jalan Panjang Doni Mencintai Alam Dan Komitmen Kuat Menjaga Kelestariannya

Sabtu, 27 Maret 2021 10:31 WIB
Jalan Panjang Doni Mencintai Alam Dan Komitmen Kuat Menjaga Kelestariannya

 Sebelumnya 
Doni menerangkan, untuk mitigasi daerah longsor dengan kemiringan lereng diatas 30 derajat, bisa menanam beberapa jenis pohon berakar kuat seperti sukun, aren, alpukat, dan kopi.

Untuk lahan rawan longsor dengan kemiringan yang lebih curam, bisa ditanam vetiver atau akar wangi.

Untuk menghindari kerusakan akibat kebakaran hutan dan lahan, bisa menanam pohon laban, sagu, dan aren.

Baca juga : Jangan Takut Divaksin, Sinovac Dan AstraZeneca Sama Baiknya

Sedangkan untuk mereduksi dampak tsunami, bisa menanam pohon palaka, beringin, butun, nyamplung, bakau, waru, jabon, ketapang dan cemara udang yang memiliki akar kuat.

Artinya, ada banyak jenis vegetasi di tanah air, bila dimanfaatkan secara maksimal, dapat mengurangi risiko timbulnya korban jiwa ketika terjadi bencana.

"Mitigasi berbasis ekosistem harus menjadi strategi utama kita dalam menghadapi potensi bencana, mengingat Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia adalah salah satu dari 35 negara dengan tingkat risiko ancaman bencana tertinggi di dunia," jelas Doni.

Baca juga : Wakil Ketua KPK Minta Kepala Daerah di Kepri Konsisten Benahi Tata Kelola

Doni juga bercerita, sesaat sebelum berangkat ke Maluku untuk menjadi Pangdam XVI/Pattimura, ia dipesan oleh Menteri Lingkungan Hidup dan Kkehutanan Siti Nurbaya Bakar, agar bisa membantu mengatasi kerusakan lingkungan akibat penambangan emas liar di Gunung Botak, Pulau Buru, Maluku.

"Langkah-langkah yang saya lakukan adalah meminta tim Kesdam XVI/Pattimura di bawa pimpinan Kolonel dr. Agus untuk mengambil sampel ikan dan biota laut di Teluk Kayaeli, Pulau Buru. Hasilnya, pada beberapa sampel ditemukan kadar merkuri dan sianida yang melebihi ambang batas," tutur Doni.

"Saya juga meminta dilakukan pemeriksaan darah terhadap warga di sekitar Gunung Botak dan di lokasi pengolahan tambang Merkuri di Negeri Iha dan Negeri Luhu, Seram bagian barat. Hasilnya, sebagian besar penduduk yang diambil darahnya juga memiliki kadar merkuri melebihi ambang batas," lanjutnya.

Baca juga : Jelang Tahun Ajaran Baru, Usia Anak Menjadi Polemik Tahunan

Di sekitar Gunung Botak, sejumlah ternak mati, seperti kambing, kerbau, sapi, bahkan hewan peliharaan seperti anjing. Termasuk laporan ditemukannya buaya mati di sungai dan pantai.

Doni pun mendapatkan laporan bahwa lebih dari 2.500 orang meninggal akibat longsor dan pertikaian selama periode 2010-2015. Sampai akhirnya Gunung Botak berhasil ditutup pada tanggal 14 November 2015 berkat Kerjasama tim dari KLHK, Pemda, Polda, dan masyarakat, serta media.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.