Dark/Light Mode

Orang Miskin Yang Sangat Miskin Nggak Turun-turun

Orang Kaya Jual-jualin Rumah Terus Bertambah

Selasa, 5 Oktober 2021 08:30 WIB
Ilustrasi penjualan rumah mewah. (Foto: detik.com)
Ilustrasi penjualan rumah mewah. (Foto: detik.com)

 Sebelumnya 
Biang keroknya, kata Totok, ya pandemi. Orang kaya atau orang miskin, masih Kata Totok, sama saja, punya kebutuhan mendesak.

Covid-19 ini menghantam seluruh sendi dan seluruh dunia. Mereka (orang kaya dan orang miskin) membutuhkan kondisi casual juga. Kan, kita usaha yang terpenting casual ya. Nah, itu yang kita pentingkan,” kata Totok, saat dihubungi Rakyat Merdeka, tadi malam.

Bagaimana dengan nasib orang miskin? Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2021 sebesar 27,54 juta orang. Angka ini meningkat 1,12 juta orang dibanding Maret 2020.

Baca juga : Jangan Cuma Jakarta, Daerah Penyangga Juga Harus Ketat!

Bahkan, dalam setahun ini, 7 provinsi masuk dalam kategori dengan tingkat kemiskinan yang ekstrem. Yakni, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua, dan Papua Barat.

Di Jawa Barat, total penduduk miskinnya mencapai 460.237 jiwa. Sedangkan yang miskin banget ada 107.560 rumah tangga. Ada 5 kabupaten di Jabar yang masuk kategori miskin banget, Pertama, Cianjur dengan tingkat kemiskinan ekstrem 4 persen, dan jumlah penduduk miskin ekstrem 90.480 jiwa. Kedua, Bandung dengan tingkat kemiskinan ekstrem 2,46 persen, dan jumlah penduduk miskin ekstrem 93.480 jiwa.

Ketiga, Kuningan dengan tingkat kemiskinan ekstrem 6,36 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 69.090 jiwa. Keempat, Indramayu dengan tingkat kemiskinan ekstrem 6,15 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 106.690 jiwa. Kelima, Karawang dengan tingkat kemiskinan ekstrem 4,51 persen dan jumlah penduduk miskin ekstrem 106.780 jiwa.

Baca juga : Gerbang Indonesia Satukan Pandangan Untuk Bangun Bangsa Di Tengah Kemajemukan

Dengan data-data di atas, tingkat kemiskinan di Indonesia kini berada di angka 10,19 persen dengan kemiskinan ekstrem 3,8 persen.

Pemerintah pusat menargetkan pada 2024, tingkat kemiskinan 6-7 persen, dengan tingkat kemiskinan ekstrem 0-1 persen.

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjelaskan, kemiskinan ekstrem terjadi ketika kondisi seseorang tidak memiliki kebutuhan dasar. Seperti makanan, sanitasi, kesehatan, tempat tinggal, pendidikan, dan informasi. Soal acuannya, yakni pendapatan orang tersebut di bawah 1,25 dolar AS (nilai tahun 2005) atau kurs saat ini Rp 14.647 per hari atau sekitar Rp 439.000 per bulan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.