Dark/Light Mode

Bonus Demografi Indonesia Di Tahun 2030

Jadikan Peluang, Bukan Musibah

Sabtu, 19 Agustus 2023 07:25 WIB
Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil. (Foto: dok. Fraksi PKS)
Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil. (Foto: dok. Fraksi PKS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan kembali mengingatkan Pemerintah untuk menyiapkan strategi pemanfaatan bonus demografi yang dimiliki bangsa ini. Bonus demografi ini mesti dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk pembangunan bangsa, bukan malah merugikan.

Anggota Komisi III DPR Muhammad Nasir Djamil menuturkan, sebagai negara besar, mau tidak mau, bangsa ini harus siap menghadapi bonus demografi ini. Apalagi di tahun 2030 mendatang diperkirakan terjadi dominasi masyarakat berusia produktif.

Baca juga : HUT Ke-78 RI BPK Penabur: Bonus Demografi Demi Indonesia Lebih Baik

“Di tahun 2030 nanti, 60 persen penduduk kita berada di usia produktif. Nah, kalau tidak dimanfaatkan akan menjadi musibah bagi kita,” terang Nasir Djamil, kemarin.

Dia bilang, bonus demografi ini bisa menjadi peluang atau musibah akan sangat tergantung strategi dan kesiapan pemangku kepentingan menjadikan bonus demografi ini bermanfaat. Sumber daya manusia terutama golongan produktif ini mesti memiliki beragam kemampuan dan pemikiran matang yang melampaui usianya.

Baca juga : Semoga Indonesia Jadi Negara Yang Makin Kuat

“Yang terpenting bagai­mana kita harus mempersiapkan lembaga-lembaga pendidikan agar generasi muda mampu mendapatkan apa yang mereka cita-citakan. Mereka mesti diberi peluang-peluang agar dapat berkontribusi secara maksimal,” jelasnya.

Hal senada dilontarkan ­anggota Komisi X DPR Lestari Moerdijat. Lestari mendorong agar potensi bonus demografi harus mampu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam rangka merealisasikan kesejahteraan rakyat.

Baca juga : Resmikan Restoran Indonesia Di DMV, Dubes Rosan: Kuliner Kita Makin Mendunia

Wakil Ketua MPR ini menuturkan, Indonesia diperkirakan menghadapi era bonus demografi pada 2030 hingga 2040 mendatang. Di kisaran tahun tersebut, diperkirakan, proporsi penduduk usia produktif yakni 15-64 tahun, akan lebih besar sekitar 60 persen dari total penduduk Indonesia. 

Dia mengingatkan, bangsa Indonesia menghadapi tantangan mewujudkan generasi muda berkualitas. “Lantaran belum maksimalnya penerapan sistem pendidikan nasional dan belum meratanya layanan kesehatan kepada masyarakat,” ucap Rerie, sapaan akrab Lestari.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.