Dark/Light Mode

Mahfud Dan Ma’ruf Satu Suara

Penyebar Hoaks Dan Fitnah Bakal Masuk Neraka

Jumat, 22 Februari 2019 08:13 WIB
Cawapres 01 KH Maruf Amin saat mengingatkan bahayanya hoaks dan fitnah pada hadirin yang datang di Hotel Claro, Makassar, Kamis (21/2). (Foto: Twitter @KH Maruf Amin).
Cawapres 01 KH Maruf Amin saat mengingatkan bahayanya hoaks dan fitnah pada hadirin yang datang di Hotel Claro, Makassar, Kamis (21/2). (Foto: Twitter @KH Maruf Amin).

RM.id  Rakyat Merdeka - Penyebaran hoaks makin tinggi dan sangat terorganisir. Penyebar hoaks itu pasti setan yang bakal masuk neraka. Pernyataan ini disampaikan eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

Dalam acara bertema Jelajah Kebangsaan, Mahfud berulang kali bilang, ada produsen hoaks untuk pemilu. “Hoaks masih berkembang. Itu saya rasa untuk menggagalkan Pemilu, karena sudah tahu salah masih diproduksi secara terus menerus. Hoaks pengacau Pemilu!” tegas Mahfud, di Stasiun Gubeng, Surabaya, Kamis (21/2).

Baca juga : Pengawasan Umroh Bakal Diperketat

Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan itu mengatakan, hoaks dibuat pihak ketiga menjelang pesta demokrasi digelar. Mahfud menyontohkan, kabar bakal digantinya Ma’ruf Amin oleh Basuki Tjahja Purnama atau Ahok. “Itu hoaks! Sebab hal itu tidak mungkin karena ada undang-undang yang melarang,” tegasnya.

Lalu siapa sebenarnya yang memproduksi hoaks? Pakar hukum tata negara itu menyebut siapa saja. Bahkan kedua kubu yang sedang bertarung di pemilu bisa juga menjadi produsen hoaks.

Baca juga : Pede Pakai Bahasa Indonesia

“Sama. Saya tidak menuduh salah satu. Karena bisa datang dari mana saja. Malah menurut saya orang yang membuat hoaks itu pihak ketiga,” kata Mahfud.

Kata dia, pihak ketiga tidak termasuk dalam kedua kubu. Namun mampu memproduksi hoaks dan mengadu domba. Celakanya, terkadang salah satu kubu kemudian termakan dan jadi saling serang. “Menurut saya yang bikin hoaks itu setan, anaknya iblis yang membuat itu (hoaks),” kata Mahfud.

Baca juga : Pak Pos Mengaku Tidak Mogok Kerja

Contoh hoaks lain, lanjutnya, terkait informasi di media sosial yang menyebutkan KPU sudah menjadi alat penguasa di pemilu. Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) ini menegaskan, kabar tersebut tidak benar alias hoaks. “Nah, itu, buktinya apa? Kan KPU itu menurut saya sekarang independen.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.