Dark/Light Mode

Tolak Masa Jabatan Lebih Dari 10 Tahun, PDIP Tak Restui Aturan Presiden 3 Periode

Sabtu, 18 September 2021 11:57 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
PDIP juga mengesampingkan adanya pembahasan calon presiden di internal partai, dengan maksud berkontribusi pada pemerintahan Presiden Jokowi di masa pandemi ini. 

"Kita punya jejak sejarah pada abad ke-7 yaitu pembangunan Candi Borobudur. Itu dibangun 100 tahun. Kami pun menginginkan pembangunan negara berkelanjutan. Kalau dulu bisa, mengapa sekarang tidak bisa. Sekarang, karena kita tidak punya haluan, maka ganti kepemimpinan. Berganti juga kebijakannya," papar Hasto. 

Fokus Pada Kaderisasi

Baca juga : Rakyat Restui Prabowo Nyapres Lagi

PDIP saat ini fokus pada kaderisasi dan bekerja untuk rakyat. Meski demikian, akan tiba waktunya PDIP untuk menentukan siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang diusung.

Seluruh kader PDI Perjuangan tentu akan menyerahkannya kepada Megawati. Hasto meyakini, Presiden Ke-5 RI itu akan memilih pemimpin nasional dengan melakukan kontemplasi, mendengarkan suara rakyat, dan mempertimbangkan banyak aspek strategis. 

"Untuk menjadi presiden, wakil presiden, atau menteri sekalipun, keyakinan spiritual PDIP selalu ada campur tangan Yang Di Atas.  Selalu ada suara arus bawah, suara rakyat yang kemudian terakumulasi membentuk keyakinan," jelasnya.

Baca juga : Survei CISA: Mayoritas Tolak Wacana Presiden 3 Periode

Hasto menyadari, sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil riset mengenai elektabilitas beberapa kader PDI Perjuangan.

Elektabilitas Tak Jadi Ukuran

Namun, ia memastikan,  partainya tidak akan menjadikan elektabilitas seseorang sebagai alat ukur.

Baca juga : Syarief Hasan: Gugatan KLB Ilegal Deli Serdang Tak Punya Pijakan Yuridis

Hasto mengingat pesan Megawati, bahwa menjadi presiden itu mudah. Yang sulit itu, menjadi pemimpin. Sebab, di tangannya bergantung hajat hidup 270 juta lebih rakyat Indonesia. 

"Untuk menjadi presiden, banyak faktornya. Bagi Bu Mega  hal tersebut juga dilakukan dengan kontemplasi, memohon petunjuk Tuhan Yang Mahakuasa, Allah SWT. Karena itulah tradisi yang dijalani Bu Mega. Dalam kongres juga disebutkan, itu hak prerogatif Bu Mega sehingga pada waktunya pasti diumumkan calonnya," pungkas Hasto. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.