Dark/Light Mode

Soal Kebijakan Pemerintah, Luhut Kadang Dikritik Anak Cucu

Selasa, 2 Februari 2021 07:00 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Humas Marves)
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: Humas Marves)

 Sebelumnya 

Belum lama ini, tanggal 12 Januari 2021, Menteri Luar Negeri China kan datang ke Indonesia dan bertemu dengan Bapak. Itu ngomongin soal Laut China Selatan yang belakangan ini ramai disengketakan, nggak?

Kami tidak membahas mengenai politik. Kami membahas banyak hal mengenai potensi dan peluang Investasi dan perdagangan antara kedua negara. Saya dan Wang Yi berteman baik sehingga komunikasi kami lancar. Beliau berkunjung ke Toba, sekaligus melihat potensi China berinvestasi hotel di Danau Toba.

Saya tawarkan kepada China, untuk membangun hotel di Danau Toba dengan kapasitas 200 kamar untuk kelas menengah ke atas.

Soal hubungan dengan China dan Amerika, Bapak kan diutus oleh Presiden Jokowi untuk mendatangi kedua negara tersebut. Secara geopolitik, strategi apa yang akan dimainkan Indonesia untuk kedua negara itu?

Baca juga : Kerahkan Tim Hacker, Korut Kembangin Vaksin Covid-19

Kita berteman baik dengan Amerika dan Tiongkok. Tidak perlu ada strategi khusus, selain Indonesia terus melakukan pembenahan di dalam negeri.  Sehingga, dapat menjadi negara tujuan investasi yang atraktf bagi kedua negara.

Kita ini pasar yang besar dan bisa menjadi hub bagi kawasan. Indonesia menyambut baik kerja sama yang strategis di bidang inovasi dan teknologi dengan kedua negara.

Ke depan, Indonesia akan semakin terbuka untuk menarik para talents, dan menyiapkan ekosistem pendukung untuk berkembangnya sektor inovasi dan teknologi. Selain itu, Indonesia juga terbuka untuk keterlibatan perusahaan Amerika dan China, bermitra dengan perusahaan Indonesia dalam pengembangan industri kendaraan listrik dan lithium battery. Dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti hydropower dan sumber mineral utama seperti nikel, tembaga, dan bauksit yang semuanya ada di Indonesia.

Dengan terus mendorong ekosistem riset, Indonesia juga harus bisa memimpin dalam penguasaan teknologinya.

Baca juga : Potensi Kelangkaan Pupuk Tahun Ini Masih Cukup Besar

Banyak yang khawatir terhadap investasi-investasi yang kegiatan usahanya justru merusak lingkungan. Sehingga dampaknya, masyarakat harus membayar lebih mahal, jika terjadi bencana. Ini bagaimana mengantisipasinya, Pak?

Di Omnibus Law, kita memastikan bahwa kemudahan perizinan berusaha harus tetap mengacu kepada standar lingkungan hidup yang terbaik, dan sesuai dengan international best practices.

Dengan mengintegrasikan persetujuan lingkungan hidup ke dalam izin usaha, Omnibus Law menetapkan pencabutan izin usaha dan penghentian operasional, jika terjadi pelanggaran komitmen/regulasi lingkungan hidup seperti menyediakan data yang salah. Atau kegagalan untuk berkomitmen pada persyaratan yang dinyatakan dalam AMDAL / UKL-UPL 13.

Terakhir pak, kalau boleh tahu, Bapak rencana pensiun dari pemerintahan kira-kira di usia berapa? Apa rencananya nanti,pasca pensiun? Atau barangkali ada rencana mau maju di Pilpres mendatang?

Baca juga : Pemerintah Jual Surat Utang Mulai Rp 1 Juta

Saya tidak mau, dan tidak ada kans untuk jadi Presiden. Hidup ini harus realistis. Saya sudah selesai dengan diri saya. Harapan saya, saya bisa membantu Presiden Jokowi meletakan dasar-dasar untuk Indonesia yang lebih baik. Itu saja. [SAR]


 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.