Dark/Light Mode

Bagaimana Setelah Bjorka?

Kamis, 15 September 2022 06:38 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Kebocoran data pribadi tersebut sangat berbahaya. Bisa disalahgunakan. Misalnya dipakai untuk aksi teror, segala jenis teror. Atau disalahgunakan untuk pinjaman online, pencurian aset serta scamming. Banyak sekali jenis scamming yang bisa dipakai pihak yang tidak bertanggungjawab. Lagi-lagi, rakyat menjadi korbannya.

Sebenarnya, apa yang dilakukan Bjorka sudah lama terjadi. Beberapa tahun lalu, tidak sedikit website milik lembaga negara yang dihack. Sayangnya, belum ada upaya serius untuk mengantisipasi dan menuntaskannya.

Baca juga : Menteri Pun Ikut Terusik

Setelah dikejutkan dan “diingatkan” oleh Bjorka, saatnya keamanan siber menjadi prioritas. Jangan panas-panas tai ayam. Panas dan hebohnya sebentar. Setelah itu hilang. Lengah lagi. Jangan terus menerus jatuh di lubang yang sama.

Karena itu, perlu langkah luar biasa, terencana dan sistematis untuk menjaga keamanan siber. Milik pribadi atau milik pemerintah. Jangan terlena. Karena, hacker bisa setiap saat “memberi pelajaran”.

Baca juga : Gawat Darurat Yang Biasa Saja

Jangan sampai bangsa besar ini harus sering-sering mendapatkan “pelajaran” dari hacker. Berbahaya. Mahal harganya. Saatnya introspeksi besar-besaran, mendasar dan menyeluruh terhadap keamanan siber. Ini sangat penting. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.