Dark/Light Mode

Korupsi, Lucu Dan Menyedihkan

Minggu, 11 Desember 2022 06:39 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Saksi tersebut terdiam sambil menatap dinding. Sepertinya dia tidak mendengar pertanyaan itu.

Sambil menaikkan intonasi suaranya, Jaksa mengulangi pertanyaannya, “Benar kan Anda menyuap 3 miliar untuk mengkompromikan kasus ini!?”.

Saksi tetap nyantai sambil mengetuk-ngetuk buku kecilnya. Dia hanya memandang cuek keluar jendela.

Baca juga : KUHP Baru Akan Direvisi?

Hakim yang mulai tak sabar, pelan-pelan ikut bertanya, “Pak, tolong pertanyaan Pak Jaksa dijawab”.

Saksi tersebut nampak terkejut. Dengan cepat dia memenuhi permintaan hakim, “Oh, saya kira dia sedang berbicara dengan Anda!”.

Membicarakan korupsi, kita yakin bahwa suatu saat, rakyat negara ini akan mendapatkan hak-haknya tanpa digerogoti korupsi. Anggaran pendidikan akan maksimal, demikian pula kesehatan, infrastruktur dan sebagainya. Banyak lagi.

Baca juga : Awas, Harga Melambung!

Kalau benar selama ini 30 persen, atau bahkan lebih, anggaran dikorup atau bocor, maka 30 persen tersebut akan bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, kalau tidak ada korupsi.

Maka, dalam sebuah kampanye, seorang politisi dengan semangat tinggi mengutip pernyataan mantan Presiden AS John Kennedy, “jangan tanyakan apa yang negara ini berikan kepadamu…”.

Kalimat itu mestinya masih berlanjut. Tapi, peserta kampanye langsung menyahut dalam nada menyedihkan, “karena 30 persen yang seharusnya untuk rakyat, dikorup, maka rakyat tak mendapat sebagian haknya!”. ■ 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.