Dark/Light Mode

Kualitas Udara Dan Harga Beras

Kamis, 14 September 2023 06:20 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Apakah ini sudah ditangani? Kalau belum, apakah ada saluran yang mampet di tengah atau di bawah?

Jangan sampai ada kesan, pemerintah kalah, atau tidak mampu mengontrol. Apalagi yang berhubungan dengan perut rakyat. Sangat sensitif.

Baca juga : Kesabaran Berbuah Cawapres?

Itulah mengapa sebuah kebijakan atau penanganan satu kasus tidak “panas-panas tai ayam”. Jangan hanya berkobar-kobar ketika mendapat sorotan publik. Semangatnya harus terjaga. Berkelanjutan. Sustainable.

Ini perlu diingatkan karena banyak kasus “panas-panas tai ayam” yang hebohnya cuma sebentar. Kasus-kasus tersebut biasanya selalu disertai kalimat “mari kita jadikan kasus ini sebagai momentum perbaikan”. Namun, setelah beberapa bulan, kembali “normal” lagi.

Baca juga : Janji Politik Dan Doa Rakyat

Sekarang misalnya, ketika kualitas udara di Jakarta mulai membaik, apakah penanganannya akan kembali kendor?

Untuk harga beras. Kalau Menteri menjanjikan harga beras akan turun seminggu lagi, apakah kebijakan pengendaliannya bisa konsisten dan berkelanjutan?

Baca juga : Darurat Judol Menembus Senayan

Itulah mengapa, bangsa ini perlu menghapus kebiasaan “panas-panas tai ayam”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.