Dark/Light Mode

Apa Yang Terjadi Setelah 20 Maret?

Selasa, 19 Maret 2024 06:09 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

RM.id  Rakyat Merdeka - KPU akan mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilu 2024, Rabu (20/3) besok. Walau tampaknya tidak akan ada kejutan, suhu dan dinamikanya akan cukup tinggi.

Lima tahun lalu, KPU mengumumkan hasil Pemilu 2019, pukul dua dini hari. Kubu yang kalah, pasangan Prabowo Sandi, mengkritiknya. Mereka menyebut pengumuman itu sebagai pengumuman senyap.

“Diumumkan sekitar jam dua pagi, di saat orang masih tidur atau belum tidur sama sekali,” kata Prabowo di kediamannya, Jalan Kertanegara, Jaksel, Selasa (21/5/2019).

Sekarang, kita berharap KPU mengumumkan di saat yang tepat. Paling tidak, jangan tengah malam, untuk menghindari kecurigaan.

Baca juga : New York, Jakarta Dan Tikus

Siapa pun pemenangnya, imbauan “siap menangsiap kalah,” tetaplah relevan, walau tetap akan ada reaksi. Reaksi secara hukum dan politik.

Seperti yang sering disampaikan, langkah hukum akan diajukan ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Sedangkan langkah politik, akan bergulir di DPR berupa penggunaan hak angket. Tanggal 20 Maret juga bisa menjadi awal perubahan koalisi pendukung capres 01, 02 dan 03. Ada taktik dan strategi baru. Komposisi koalisi berpotensi pecah. Lawan bisa jadi kawan, kawan bisa jadi lawan. Atau, kawan tetap kawan dan lawan tetap lawan.

Suhu internal partai politik juga tampaknya akan meninggi dan dinamis. Saat ini misalnya, beberapa parpol sudah mulai memanas. Kasak-kusuk pergantian kepengurusan, terutama ketua umum, mulai terdengar nyaring. Ini fenomena khas Indonesia begitu usai pemilu dan pemenangnya sudah diketahui.

Baca juga : Mencegah “Matahari” Utara Dan Selatan

Di sisi lain, pasangan Prabowo-Gibran yang sudah menang versi quick count, dan kalau KPU mengukuhkan hasil tersebut, akan menyandang status Presiden dan Wapres terpilih.

Dengan status ini, aura dan daya tariknya akan berbeda walau keduanya masih menjabat Menteri Pertahanan dan Walikota Solo.

Ini menarik, karena Presiden Jokowi dan Wapres Ma’ruf Amin masih memegang jabatan sampai Oktober 2024. Masih cukup lama. Tujuh bulan lagi.

Irisan waktu ini menuntut semua pihak bisa menempatkan diri dengan baik, pas dan terukur. Yang akan meninggalkan jabatan maupun yang akan menduduki jabatan baru jangan sampai terjadi overlapping yang ber dampak negative.

Baca juga : Politik Di Bulan Puasa

Karena itu, imbauan supaya siap menang-siap kalah tetaplah relevan. Kebesaran hati bukan hanya diharapkan dari pihak yang kalah, tapi juga butuh kesiapan dan sikap bijak dari pihak yang menang.

Orang bisa belajar dari banyak kekalahan, tapi butuh kesiapan dan pelajaran yang lebih banyak lagi ketika menjadi pemenang.

Siapa pun pemenangnya akan selalu dibayangi banyak tantangan dan dikelilingi godaan yang indah-indah. Itulah mengapa, “siap kalah” sama pentingnya dengan “siap menang”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.