Dark/Light Mode

Setelah Heboh 271 Triliun

Minggu, 31 Maret 2024 06:11 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Tahun 2014 KPK memetakan 10 persoalan terkait pengelolaan pertambangan. Antara lain, pengawasan, izin usaha, kewajiban pelaporan secara reguler, kewajiban reklamasi dan pasca tambang, penerimaan negara yang belum maksimal, serta renegosiasi sejumlah kontrak pertambangan.

Apa yang diungkapkan KPK sepuluh tahun lalu, sampai sekarang masih menjadi persoalan serius. Kasus-kasus tersebut bahkan menyeret nama-nama besar dan pesohor. Sepuluh tahun seperti tak menghasilkan apa-apa. Bahkan, bisajadi, bertambah parah.

Baca juga : Bagi Kursi, Bukan Sekadar Balas Jasa

Sekarang meledak kasus 271 triliun. Itu baru di sektor pertambangan timah. Belum sektor tambang lainnya. Ini menggambarkan bahwa persoalan ini sangat serius, penting, besar dan luas.

Setelah heboh 271 triliun, lalu apa? Apa yang yang diperoleh rakyat dan negeri ini. Apakah akan ada perbaikan sistem? Apakah komitmen pemberantasan korupsi kian kuat? Apakah kasus sejenis tidak terulang?

Baca juga : Hukum Rimba Politik Uang

Itulah mengapa, pemerintah sekarang maupun yang akan datang, perlu menjadikan kondisi memprihatinkan ini sebagai prioritas utama, serius, mendesak dan sangat penting. Bukan sekadar lip service atau tekad retoris bahwa “kami akan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya!”. Butuh hasil konkret dan menyeluruh. Bukan panas-panas tai ayam. Bukan sekadar “memadamkan kebakaran”.

Kalau bangsa ini bisa memanfaatkan kekayaan alamnya secara optimal, kita tak akan melihat ada rakyat yang antri beras, gedung sekolah yang ambruk atau problem sosial lainnya. Karena, dengan 271 triliun rupiah di sektor timah (saja), bisa mewujudkan banyak program positif untuk rakyat.

Baca juga : Ke Senayan, Artis Perlu “Isi Baterai”

Sudah sangat wajar, manusiawi dan beradab kalau kekayaan alam negeri ini dimanfaatkan untuk kemakmuran rakyat, bukan untuk kemakmuran koruptor atau sekelompok orang.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka Cetak, Halaman 1 dan 8, edisi Minggu, 31 Maret 2024 dengan judul "Setelah Heboh 271 Triliun"

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.