Dark/Light Mode

Drama Bola

Minggu, 17 Februari 2019 06:40 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Satgas Anti Mafia Bola akan memeriksa Joko, besok. Satgas bentukan Polri ini dibentuk Desember 2018. Sudah belasan orang menjadi tersangka. Jokdri pejabat tertinggi di PSSI yang jadi tersangka.

Meski Jokdri pejabat tertinggi, Satgas tentu tidak berhenti sampai di situ. Satgas sudah berjanji akan membongkar mafia bola yang menggerogoti sepak bola Indonesia. Semua pasti mendukung tekad Satgas untuk memotong sampai ke ranting, dahan dan pucuk-pucuknya.

Baca juga : Rapat Di Hotel

Gali terus dan bongkar sampai ke akar-akarnya. Jangan setengah-setengah. Jangan melambat apalagi melemah. Masyarakat sudah menunggu, tidak hanya menjadikan beberapa tokoh sepak bola sebagai tersangka, tapi bagaimana mencari sumber penyakitnya, lalu menemukan obatnya.

Yang juga perlu diwaspadai, dalam kondisi seperti ini, jangan sampai ada pihak yang membonceng reformasi sepakbola Indonesia demi kepentingan pribadinya.

Baca juga : Kotak Rusak

Karena, kalau sudah bercampur baur, tak bisa lagi dikenali yang asli dan yang palsu, repot. Reformasi sepak bola Indonesia akan gagal total. Kalau sudah begitu, kembali lagi seperti semula, sepak bola Indonesia terlihat meriah, semarak dan bergairah, tapi sesungguhnya, jalan di tempat, keropos, penuh luka dan sakit.

Kita berharap, kerja keras Satgas membawa dampak positif buat sepak bola Indonesia sehingga bisa bermuara prestasi dan iklim yang sehat. Bukan heboh pengurusnya, bukan ramai kasusnya.

Baca juga : Cari Wagub

Karena seperti di negara maju sepakbola, kita lebih mengenal Ronaldo dan Messi dibanding Ketum PSSI-nya Portugal atau pengurus PSSI-nya Argentina.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.