Dark/Light Mode
- Gempa Bumi Berkekuatan Magnitudo 3,7 Guncang Kebumen, Jawa Tengah
- PSSI Proses Maarten Paes Buat Lawan Irak Dan Filipina
- Siang Ini, Rinov/Phita Jadi Andalan Raih Gelar Di Malaysia Masters 2024
- Trofi Coupe de France 2023/24 Persembahan Terakhir Mbappe Di PSG
- Malam Ini Final BRI Liga 1, Persib Patok Kemenangan Kandang
Sebelumnya
Unggahan yang tak sesuai, dicampakkan. Tidak sedikit pula yang masih bisa obyektif. Lebih melihat isu dan materinya, tak peduli dari kubu mana. Yang mengkhawatirkan kalau perang di medsos melahirkan antipati, karena perang antar kubu capres dinilai sudah tidak sehat.
Salah satu muaranya bisa melahirkan golput. Di arena peperangan tersebut nyaris tidak ada yang memperhatikan caleg, walaupun calegnya sangat bermasalah. Jangankan mengkritisi, mengetahui dan mengenal pun tidak.
Wajahnya tak dikenal, apalagi rekam jejak, visi misi, kinerja, program atau solusinya. Benar-benar blank. Seperti beli kucing dalam karung. Belum lagi mengenai warna kertas suara yang berbeda-beda.
Bahkan ada yang bertanya, nyoblos capres dulu atau anggota DPR. Duh! Pemilu 2014 yang digelar terpisah saja, tidak sedikit caleg (terpilih) yang kemudian bermasalah, apalagi sekarang, ketika calegnya sangat minim perhatian. Ini benar-benar alarm bahaya.
Ini sangat berisiko dan menjadi pertaruhan nasib bangsa ini lima tahun ke depan. Di pusat maupun daerah. Di seluruh Indonesia. Masih ada 51 hari lagi menuju 17 April.
KPU dan pemerintah serta para pemangku kepentingan perlu melakukan sosialisasi yang gencar dan tepat sasaran. Perlu dicari “jalan pintas” supaya ada keseimbangan perhatian antara Pilpres dan Pileg.
Karena, kalau tidak seimbang atau bocor salah satu sisinya, bukan hanya pemilunya yang oleng. Bangsa ini pun bisa oleng. Semoga itu tidak terjadi.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.