Dark/Light Mode

Ditjenbun Minta Penerima Beasiswa BPDPKS Kembangkan Daerah

Senin, 9 Mei 2022 20:09 WIB
Seminar Dampak Positif Program PSR, Sarpras, dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit seri 3. (Foto: BPDPKS)
Seminar Dampak Positif Program PSR, Sarpras, dan Pengembangan SDM Bagi Petani Sawit seri 3. (Foto: BPDPKS)

 Sebelumnya 
Salah satu mahasiswa penerima beasiswa adalah Adinda Nabila Siregar, anak pekebun dari Sumatera Utara yang berkuliah di Poltek CWE. Awal mula tertarik ikut beasiswa adalah informasi dari teman kemudian mencari tahu lebih dalam lagi, mendaftar, tes dan diterima. 

“Kampus saya fokus pada kelapa sawit. Banyak ilmu yang saya dapatkan terkait perkembangan kelapa sawit. Dengan ilmu itu ketika saya libur dibagikan dengan membagi tips pada masyarakat sekitar yang sebagian besar merupakan pekebun sawit,” katanya. 

Orang tua merasa sangat terbantu dengan adanya beasiswa ini karena anaknya mendapat pendidikan lebih baik. “Saya bertempat tinggal di daerah yang sebagian besar masyarakatnya berkebun kelapa sawit. Mereka membudidayakan kelapa sawit  tetapi pengelolaanya masih minim. Masih banyak yang perlu diperbaiki seperti putaran panen, perawatan tanaman dan manajemen pengelolaan hasil panen,” kata Adinda. 

Baca juga : Hari Pertama Masuk Kerja, Mentan Minta Pegawai Lebih Semangat

BPDPKS sudah berbuat banyak mendukung petani kelapa sawit. Karena itu Adinda berjanji setelah tamat akan kembali ke kampung halaman untuk membantu orang tua dan masyarakat sekitarnya memperbaiki kebun kelapa sawit supaya produktivitas meningkat. 

Diah Ayu Damayanti, mahasiswa penerima beasiswa BPDPKS dari program studi Teknik Informatika Politeknik Kampar, mengaku banyak sekali benefit yang didapatkan sebagai penerima beasiswa. Sebagai penerima beasiswa sawit maka ilmu TI yang dipelajari juga digunakan untuk kelapa sawit. 

Diah bersama tim dari Politeknik Kampar sudah membuat sistem untuk KUD Sawit Jaya. Saat ini juga sedang melakukan penelitian untuk ikut dalam riset sawit BPDPKS dengan tema monitoring muka air gambut berbasis IoT. Proyek ini nanti bisa digunakan perusahaan perkebunan/pekebun yang sawitnya berada di lahan gambut untuk mencegah kebakaran lahan sejak dini. 

Baca juga : Sobat Erick Gelar Penyuluhan Kepada Petani Dan Bagikan Sembako Di Pematang Siantar

St Nugroho Kristono, Direktur Poltek CWE menyatakan, supaya penerima beasiswa BPDPKS kembali ke daerah asalnya, membangun kelapa sawit di wilayahnya perlu mekanisme lain untuk memberi gaji mereka. BPDPKS dan Ditjenbun perlu mengalokasikan dana buat gaji mereka jika mereka berkiprah di Koperasi. 

Tiap tahun peserta yang mendaftar beasiswa mencapai 3.000-3.500 orang dan tahun lalu kuota 660 berarti rasio mencapai 1:5. Nugroho menyarankan agar jangan hanya pekebun dan keluarga pekebun saja yang diberi kesempatan, juga pekerja dan keluarga pekerja perusahaan perkebunan kelapa sawit baik yang bekerja di kebun, pabrik dan kantor bisa mendapat peluang yang sama. 

Kriteria pekebun dan keluarga pekebun maksimal memiliki kebun 4 hektare sudah pas karena dengan kepemilikan seluas ini mereka masih butuh bantuan bila ada yang mau kuliah.  Bila kebun sawitnya lebih dari 4 hektare mereka punya uang untuk memilih kuliah di mana pun dengan biaya sendiri. Pekebun juga berharap setiap tahun kuotanya ditambah sehingga lebih banyak yang mendapat beasiswa. 

Baca juga : Taxi Alsintan Bantu Petani Kembangkan Inovasi Pra Dan Pasca Panen

Sejalan dengan pembangunan perbatasan sebagai benteng pertahanan yang merupakan salah satu program pemerintah, maka daerah perbatasan yang banyak kebun sawitnya seperti Merauke, Kalbar, Kaltara harus mendapat kuota lebih. Kalau mengacu pada rancangan Bappenas dan RAN KSB maka program prioritas adalah peningkatan produktivitas petani. Salah satu upayanya adalah dengan peningkatan SDM petani. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.