Dark/Light Mode
Yang Penting Dikelola Transparan
Property Fund Solusi Amankan Aset BUMN
RM.id Rakyat Merdeka - Langkah Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) membentuk Property Fund, untuk mengelola aset, terutama di Jakarta, merupakan solusi bagus. Kehadirannya, bisa mencegah dampak perpindahan Ibu Kota ke Kalimantan Timur.
Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan, pengelolaan gedung-gedung Pemerintah akan menjadi pekerjaan rumah, ketika sudah pindah ke Ibu Kota Negara yang baru. Begitu juga pengelolaan gedung-gedung BUMN yang akan ditinggalkan.
“Jadi, ide untuk membentuk Property Fund cukup baik,” ujar Huda kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Meski demikian, Nailul mengingatkan, harus dipikirkan terkait transparansi dan pertanggungjawabannya. Sebab, tidak mudah untuk mengelola aset yang mungkin nilainya ratusan miliar.
Baca juga : Syarief: MPR Siap Sambut Presiden-Wapres Terpilih
Nailul mengatakan, pembentukan Property Fund akan membuat BUMN bisa mendapatkan dana segar, yakni melalui skema penyewaan.
“Bagaimanapun, kepemilikan BUMN di lingkaran Istana harus dipertahankan agar tidak dijual ke pihak swasta,” imbaunya.
Ia menekankan, hal tersebut penting karena ada kemungkinan melakukan kerja sama dengan investor.
“Kalau ada investor yang tertarik untuk bekerja sama, misalnya dengan investor asing, ya silakan saja. Yang penting transparan,” tegasnya.
Baca juga : Amerika Ikuti Langkah Kita Lawan Uni Eropa
Di samping itu, pengelolaan aset BUMN pun tidak boleh dialihkan secara penuh.
Di kesempatan berbeda, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, meningkatkan nilai tambah (value creation) untuk aset-aset itu penting dilakukan. Apalagi bila pemerintahan resmi pindah Kalimantan.
Karenanya, Erick yang juga Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) itu mengungkapkan, pihaknya sedang melakukan penjajakan bisnis ke beberapa negara.
“Nanti, kalau pemerintahan pindah, gedung-gedung ini (khawatirnya) akan telantar. Nah, itu kan sayang kalau tidak di-value creation. Makanya, kemarin kami roadshow dengan para pemain properti potensial, yang mau melihat ini (aset gedung BUMN) sebagai opportunity (kesempatan berinvestasi),” ujar Erick di Jakarta, Sabtu (20/4/2024).
Baca juga : Pelayanan Di Kelurahan Mesti Meningkat Dong
Ia menegaskan, upaya dalam penciptaan nilai tambah itu sudah dilakukan BUMN sebelumnnya, yaitu di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan di Sanur, Denpasar, Bali. Kawasan kesehatan dan pariwisata terintegrasi itu mulai dibangun pada Desember 2021.
Mantan bos Klub Inter Milan itu mengatakan, total investasi awal pembangunan KEK kesehatan dan pariwisata di Sanur itu, mencapai Rp 10,3 triliun pada lahan seluas 41,26 hektare (Ha).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.