Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Ogah Untungkan Junta Militer
Rakyat Myanmar Mogok Kerja
Selasa, 9 Maret 2021 05:27 WIB
Sebelumnya
Pekerja medis di Yangon mengatakan, tentara mulai mendatangi dan menduduki rumah sakit terbesar di kota itu, RS Umum Yangon, RS Gandhi dan RS Spesialis Waibargi.
Sedangkan di Kota Mandalay, pasukan keamanan dikerahkan di RS Umum Mandalay, Universitas Yadanarbon, stasiun kereta api pusat Mandalay dan fasilitas umum lainnya. Termasuk kantor pemerintah dan otoritas listrik setempat.
Warga setempat juga melaporkan, melihat puluhan personel keamanan dikerahkan di Kuil Buddha Mahamuni, salah satu situs ziarah populer di Myanmar.
Baca juga : Warga Myanmar Kabur Ke India
Sementara, empat kendaraan yang berusaha memasuki Universitas Teknologi Mandalay mendapat penolakan warga. Namun, militer merespons dengan tembakan gas air mata dan peluru karet hingga melukai beberapa orang.
Di Monywa yang berdekatan dengan Mandalay, polisi dan tentara menduduki Universitas Monywa dan Universitas Ekonomi Monywa.
Sedangkan di Kota Mon negara bagian Ye, pasukan keamanan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah warga lokal yang memprotes pengambil alihan rumah sakit. Sedikitnya, dua orang warga terluka terkena peluru karet tentara.
Baca juga : Ogah Di Man City, Garcia Pilih Mudik Ke Blaugrana
“Itu hanya sekitar 12 tentara. Mereka mengatakan ditempatkan di rumah sakit atas perintah atasan mereka. Mereka mengatakan tidak ingin bentrok dengan penduduk setempat, tapi akan menembak jika ada yang membuat masalah,” kata seorang warga setempat dikutip AFP.
Sementara, sumber polisi di Yangon mengatakan kepada media online Myanmar Now, pendudukan bangunan publik ditujukan untuk melawan efek Gerakan Pembangkangan Sipil (CDM).
Apalagi, kata sumber tersebut, sekitar 1.500 petugas polisi telah bergabung dengan CDM menentang kudeta 1 Februari lalu.
Baca juga : Habiskan 570 Juta Selama 23 Tahun Buat Makan Burger
Akibat perlawanan aparat, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan, hingga Rabu (3/3), 54 orang tewas sejak kudeta 1 Februari lalu, ketika demonstran bentrok dengan aparat keamanan.
Sementara, menurut kelompok advokasi Asosiasi Bantuan untuk Narapidana Politik Myanmar menunjukkan, hampir 1.800 orang telah ditahan junta hingga Minggu (7/3).
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya