Dark/Light Mode
Sebelumnya
Mayjen Soeharto, Panglima Kostrad, dengan cepat bertindak untuk melumpuhkan aksi kudeta. Tanggal 1 Oktober sore, Pasukan Kodam Siliwangi pimpinan Mayjen Ibrahim Adjie bersama pasukan Kostrad pimpinan Mayjen Soeharto menyerbu Kawasan Halim Perdanakusuma dan dengan cepat melumpuhkan pasukan Untung di sekitar Lubang Buaya. Beberapa instansi penting pemerintah seperti RRI dan TVRI dengan kilat dikuasai kembali oleh tentara.
DN Aidit, Ketua Partai Komunis Indonesa (PKI), berhasil ditangkap di sebuah kota di Jawa Tengah. Subandrio secara kilat diseret ke pengadilan Mahmillub pimpinan Kolonel Ali Said, S.H. Tanggal 25 OKtober 1966 ia dijatuhi hukuman mati.
Baca juga : Penegakan Hukum Sedang Memble
Kudeta 1965, jelas, suatu aksi militer untuk menghancurkan Pancasila dan menggantinya dengan ideologi komunisme, walaupun ada versi lain yang mengatakan G30S/PKI sesungguhnya digerakkan oleh Soeharto untuk merebut kekuasaa. Masak iya?
Singkat kata, jika TNI ketika itu tidak bertindak super-cepat menumpas G30 S/PKI, ideologi Pancasila niscaya sudah “jadi almarhum”.
Baca juga : Jangan Benturkan Panglima Dengan KASAD
Tanggal 1 Oktober oleh pemerintah Orde Baru kemudian ditetapkan sebagai Hari Kesaktian Pancasila.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.