Dark/Light Mode

Penundaan Pemilu Terus Bergulir

Luhut Maju Tak Gentar Bawa Big Data 100 Juta

Minggu, 13 Maret 2022 06:37 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan

 Sebelumnya 
Kata dia, trending topic pengguna media sosial itu bukan soal Pemilu. Tapi, keluhan emak-emak soal kelangkaan minyak goreng, dan komoditas kebutuhan rumah tangga lainnya.

Waketum Gerindra, Fadli Zon ikut mempertanyakan data yang diungkap Luhut. Ia menantang Luhut untuk membuka data soal rakyat yang tidak tertarik pada pesta demokrasi lima tahunan itu. “Sebaiknya diungkap ke publik datanya, agar tak terkesan sedang menghalalkan segala cara untuk tujuan pelanggaran konstitusi,” kata Fadli di akun Twitternya, @fadlizon, kemarin. Ia menyindir, jangan-jangan cuma Luhut yang mau perpanjangan jabatan.

Baca juga : Zulhas Nggak Jelas

Politikus PDIP, Adian Napitupulu sampai geleng-geleng kepala mendengarkan pemaparan Luhut soal perpanjangan masa jabatan presiden. Adian merasa heran dengan analisa big data yang dimiliki Luhut. Karena hasilnya berbeda dengan data di lapangan. “Analisa big data yang dimiliki Luhut sudah pasti tidak independen dan sarat kepentingan politik, karena disampaikan oleh politikus,” kata Adian, kemarin.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia (IPI) Burhanuddin Muhtadi penasaran siapa yang memasok data ke Luhut. “Yang punya big data yang diklaim Opung nggak mau keluar. Harusnya dibuka aja, nanti kita diskusikan secara terbuka. Kalau perlu para ahli big data yang lain seperti @ismailfahmi dll juga presentasi,” ujarnya diakun Twitternya, @BurhanMuhtadi.

Baca juga : Golkar Dan NasDem Mau Dengar Aspirasi Rakyat

Bos lembaga survei SMRC, Saiful Mujani rupanya penasaran juga dengan big data yang diungkap Luhut. Melalui akun Twitter miliknya, Saiful menanyakan soal big data ini ke pakar media sosial Ismail Fahmi. “Mas @ ismailfahmi benar tidak klaim ini? Katanya dari big data. Sangat terbalik dengan berbagai temuan survei nasional. Hampir semua pemilih partai-partai itu menolak penundaan Pemilu,” kicau Saiful, di akun @saiful_mujani, sambil menautkan berita soal pemilih PDIP, Gerindra dan Demokrat menginginkan penundaan Pemilu

Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia Ismail Fahmi langsung menjawab dengan lugas. “Impossible!!,” tegas @ismailfahmi. Kata dia, tak mungkin ada 110 juta user media sosial Indonesia yang berbicara soal perpanjangan masa jabatan. “Data Drone Emprit, user Twitter yang paling cerewet soal isu masa jabatan presiden ini, mentok hanya 10 ribu,” ungkapnya.

Baca juga : Maunya Imin Cs Tak Seperti Maunya Rakyat

Ismail lalu membeberkan hasil analisa Drone Emprit di jagat Twitter. Kata dia, mengutip Laboratorium Indonesia 2045 (Lab45), hanya ada 10.852 akun Twitter yang terlibat baik secara langsung atau tidak langsung dalam pembicaraan jabatan presiden tiga periode dengan mayoritas menolak. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.