Dark/Light Mode

Virus Corona Disebut Mirip HIV

Masih Potensi Gaes, Jangan Langsung Panik Tak Karuan

Senin, 21 September 2020 05:46 WIB
Virus Corona Disebut Mirip HIV Masih Potensi Gaes, Jangan Langsung Panik Tak Karuan

RM.id  Rakyat Merdeka - Guru Besar Ilmu Biologi Molekuler Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Chaerul Anwar Nidom menyebut virus Corona SARS-CoV-2 berpotensi menyerang antibodi dan membuat menjadi penyakit kronis tanpa gejala.

Mirip seperti penyakit HIV. MENURUT Nidom, Virus Corona SARSCoV-2 memiliki pola genetik tertentu yang berpotensi menimbulkan fenomena ADE (Antibody Dependent Enhancement).

Virus ADE, kata dia, bisa melawan antibodi yang ada dalam tubuh. Potensi ini berdasarkan pengamatan susunan asam amino Virus Corona yang ada di Indonesia.

“(Potensi) itu empiris dari data virus yang memiliki ADE, kemudian kita analogikan jika terjadi pada Covid. Karena semua virus di Indonesia tidak satu pun yang tidak memiliki struktur ADE,” jelas Nidom.

ADE adalah fenomena di mana virus berikatan dengan antibodi untuk menginfeksi sel inang. Potensi terjadinya fenomena ADE bisa dilihat dari pola tertentu dari susunan DNA/RNA virus.

Nidom berpesan, agar pihak yang sedang melakukan uji klinis Vaksin Covid-19 memperhatikan fenomena ADE di kalangan relawan Vaksin.

“Tolong diamati hal-hal yang terkait perubahan-perubahan virus ini,” tuturnya. Netizen tidak percaya Virus Corona mirip dengan HIV. “Ga percaya saya min,” ujar B_ Saktinasution.

Baca juga : Luhut Masih Garap Lahannya Prabowo

“Ada gitu virus berubah-rubah, gimana mood kitu,” tambah SamiajiYusuf. “Narasinya beuuuuuh....ngeriiiiiiiii... emang dah tanda-tanda kiamat kali yah...

HIV tidak bisa sembuh sementara Covid sembuhnya cepat,” ungkap AchyMilan27. Menurut l1tzkierg, penelitian tersebut menyesatkan.

Kata dia, bagaimana mungkin bisa menyimpulkan virus punya RNA ADE, padahal di dunia ini belum ada satupun Virus Covid-19 yang bisa diisolasi untuk mengetahui susunan RNA-nya.

“Asal ada kata scientist, ahli kita orang awam langsung menganggukkan kepala,” katanya. “HIV menyerang TSel, jenis sel darah putih yang menyimpan “memory” infeksi.

Antibody adalah senyawa protein yang diproduksi T sel untuk melawan infeksi,” tutur Shiva_nataraja3. Tethanyawacana meminta semua kalangan tidak membuat resah masyarakat di tengah pandemi.

“Terus aja deh bikin panas ditengah pandemi, heran,” sindirnya. “Masih potensi gaes. Jangan langsung panik gak karuan,” ujar Zulrasydi.

“Semuanya diarahkan supaya PANIK,” tegas TataningSubhaga. “Nggak ada berita lebih buruk lagi ya,” cetus Yusufcaka. Sementara Yabsarpote percaya Virus Corona bisa bermutasi dan mirip HIV.

Baca juga : Liga Europa, Milan-Tottenham Langsung Merangkak

“Ini kalo bener begini perjalanan mutasinya. Ini udah setara bocor nuklir. Malah lebih ngeri, karena gak keliatan fisiknya,” ujarnya.

“Inalillahi wainailaihi rojiun. Bener-bener sangat mengerikan,” tutur Ukhtii_Hijrah. “Makin hari makin menjadi nih virus segala bisa hebat,” kata DionRafsanjani.

Mpok_Hanum mengaku sudah tidak bisa berkata apa-apa mengetahui Virus Corona mirip HIV. “OTG semakin diwaspadai.

Dokter @ blogdokter @dokter_onkologi @dokterandre @berlianidris dan seluruh nakes, semoga kalian sehat terus selalu,” ungkapnya.

“Dampaknya Sengeri HIV, spread-nya lebih cepat dari flu. Ya Allah,” kata Septiadhiw. “Mari jaga diri dan keluarga, jangn main-main dah,” ukar Ijallo.

“Makin ngeri, hati-hati semuanya, be safe,” tambah RaniKancana. Sandy_ip menjelaskan, penyakit bawaan penderita ditambah masuknya Virus Corona yang paling banyak menyebabkan kasus kematian.

“Mirip HIV yang menyerang imunitas. Kuncinya meningkatkan imunitas tubuh,” kata dia.

Baca juga : Yuk, Kita Beli Hasil Pangan Langsung Dari Petani

“Di sini kita bicara dampak sosiologis, kebayang kalo orang suspected positive Virus Corona lalu identitasnya dibuka, gimana reaksi keluarga & orang sekitarnya? Kira-kira bakal dijauhi gak?

Hampir mirip sama HIV, dampak sosiologisnya kek gitu,” tambah ErdhaPratama.

Lebih lanjut, Nidom mengimbau, segera dilakukan penelitian praklinis terhadap pola ADE pada virus corona SARS-CoV-2. Dia mewanti-wanti jangan sampai penelitian ini terlambat, untuk mencegah kemungkinan ada reaksi ADE terhadap manusia.

Nidom mengatakan, apabila benar Covid19 bisa masuk ke makrofag (sel darah putih), maka Covid-19 akan menjadi sebuah penyakit kronis yang terjadi dalam jangka waktu lama. Layaknya HIV.

“Maka si pasien tak menunjukkan gejala klinis...tapi akan menjadi kronis lama, seperti yang terjadi di HIV, karena sistem imun korban terganggu akibat pembelokan titik reseptor,” jelasnya. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.