Dark/Light Mode

Teroris Papua Bunuh 4 Prajurit

Libas, Jangan Kasih Ampun Jenderal!

Sabtu, 4 September 2021 07:50 WIB
Prajurit TNI mengusung peti jenazah menuju ke mobil jenazah di Markas Komando Korem 181/PVT Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (3/9/2021). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)
Prajurit TNI mengusung peti jenazah menuju ke mobil jenazah di Markas Komando Korem 181/PVT Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (3/9/2021). (Foto: Antara/Olha Mulalinda)

 Sebelumnya 
Kapendam XVIII/Kasuari, Kolonel Art Hendra Pasireron mengatakan, kedua terduga sementara masih dalam pemeriksaan intensif Satgas TNI. “Dari pengakuan keduanya, mereka anak buah dari pimpinan KKB Manfet Patem,” terangnya, kemarin.

Pangdam XVIII/Kasuari Mayjen I Nyoman Cantiasa mengungkapkan, motif teroris Papua karena iri melihat para prajurit TNI memiliki hubungan baik dengan warga setempat. “Masyarakat sangat siap dan antusias membantu TNI membangun daerahnya. Makanya mereka iri,” jelas Cantiasa.

Baca juga : Menteri PPPA Dukung Penuh Aturan Larangan Kawin Kontrak Di Cianjur

Pos yang diserang teroris Papua berdiri sejak 2019. Sejak awal berdiri, masyarakat setempat sangat terbuka dan menerima para anggota korps Baju Loreng. Pembinaan teritorial pun berjalan baik. Mulai dari pembangunan lapangan voli, sarana mandi cuci kakus (MCK), gereja, dan bahkan pembinaan. “Selama ini masyarakat sangat menerima, dan kita rayakan 17 Agustus di sana,” bebernya.

Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan turut belasungkawa atas wafatnya empat anggota TNI dalam peristiwa tersebut. “Pengabdian dan pengorbanan mereka luar biasa demi keutuhan NKRI dan rakyat Papua Barat,” pujinya, dalam upacara pelepasan jenazah empat anggota TNI menuju kampung halaman masing-masing.

Baca juga : Kok Masih Ada Impor Beras?

Dominggus mendukung penuh langkah yang ditempuh TNI-Polri untuk menangkap para pelaku. Sebab, perbuatan para pelaku sangat tidak manusiawi. “Kami mendukung penuh upaya Panglima Kodam dan Kapolda Papua Barat untuk bersinergi menangkap para pelaku agar diproses hukum sesuai perbuatan mereka,” tegas politisi NasDem itu.

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad meminta TNI dan Polri mengejar para teroris Papua itu sampai dapat. “Kami minta aparat penegak hukum menginvestigasi. Jangan kasih ampun kelompok kekerasan bersenjata, agar kejadian ini tidak terulang lagi,” seru Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini, kemarin.

Baca juga : Sakit Hati, Joe Biden Akan Balas Dendam

Sementara, peneliti kajian Papua dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Adriana Elisabeth menduga terdapat motif lain yang memicu kejadian. Dia pun meminta, jadian itu tidak dilihat hanya dari sisi penyerangan. Tapi perlu dicari alasan mengapa pelaku melakukan itu. “Istilahnya, ada asap karena ada apinya,” ucap Adriana, saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin. [UMM]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.