Dark/Light Mode

Soal Pembentukan Cyber Army Di TNI

DPR: Lawannya, Musuh Asing

Senin, 14 Agustus 2023 07:30 WIB
Anggota Komisi I DPR Al Muzzammil Yusuf. (Foto: dok. Fraksi PKS)
Anggota Komisi I DPR Al Muzzammil Yusuf. (Foto: dok. Fraksi PKS)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan ikut merespons usulan pembentukan Angkatan Siber atau Cyber Army untuk melengkapi tiga matra Tentara Nasional Indonesia yang sudah ada, yakni Angkatan Darat, Udara, dan Laut. Cyber Army ini nantinya bertugas menghadapi perang di dunia digital.

Anggota Komisi I DPR Al Muzzammil Yusuf mengatakan, di beberapa negara memang sudah mengenal istilah Cyber Army. Mereka membentuk pasukan siber ini sebagai konsekuensi dari perkembangan dunia digital yang telah merasuk hampir ke seluruh bidang kehidupan. “Dampak serangan siber ini tidak lebih ringan dari serangan militer,” kata dia, kemarin.

Baca juga : Soal Jabatan Di Pemerintahan, Mahfud Saingi Luhut

Karena itu, politisi Fraksi PKS ini menilai wajar kalau Indonesia pun mempersiapkan pasukan siber yang andal dalam menghadapi serangan di dunia digital ini. Jika benar-benar terbentuk, pasukan siber ini dipergunakan untuk memerangi musuh asing di dunia siber. “Bukan untuk berhadapan dengan rakyatnya sendiri,” wantinya.

Dia usul agar dibuat kajian mendalam mengatur pembentukan Cyber Army ini. “Agar, Angkatan Siber menjadi alat negara, memperkokoh kedaulatan negara dan demokrasi,” pungkasnya.

Baca juga : Ten Hag Tunjuk Langsung

Sebagaimana diketahui, ide penambahan matra ini diusulkan Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) Andi Widjajanto. Usulan ini mengacu kepada Singapura yang telah memiliki Digital and Intelligence Service sebagai angkatan keempat kemiliteran.

“Apakah Indonesia ­nanti ­seperti Singapura punya ­Angkatan Siber melengkapi Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara, saya harus menawarkan roadmap-nya,” kata Andi pada acara Seminar Nasional Ketahanan Nasional Transformasi Digital Indonesia 2045 di Jakarta, pekan lalu.

Baca juga : Koalisi Perubahan Kelihatannya Nggak Rukun

Dia bilang, Singapura melakukan itu karena ada kebutuhan di sektor pertahanan seiring berkembangnya teknologi. Indo­nesia kudu mempelajarinya apakah perlu membentuk ­Angkatan Siber atau tidak.

Singapura diketahui telah mempersiapkan pembentukan Angkatan Siber selama tujuh tahun. Angkatan ini diresmikan pada Oktober 2022. Jumlah pasukannya mencapai 3.000 orang. Angka itu akan terus bertambah menjadi 12.000 orang dalam kurun waktu delapan tahun mendatang.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.