Dark/Light Mode

Gile, Kok Masih Mikir Cari Untung Di Tengah Pandemi...

Jumat, 30 April 2021 07:37 WIB
Perupadata mengungkap beberapa praktik curang dalam kasus Covid-19. (Foto : Instagram @Perupadata).
Perupadata mengungkap beberapa praktik curang dalam kasus Covid-19. (Foto : Instagram @Perupadata).

 Sebelumnya 
“Kok masih berpikir cari untung di tengah wabah. Mengerikan,” sambung Rieska_ Ayu11.

“Tidak habis pikir. Oke lah kalau pelakunya adalah yang bikin tempat praktek di pinggir jalan. Lah ini di bandara, yang aturan dan seleksinya cukup ketat saja bisa begitu,” ungkap indrasaja01.

Aryasasangka404 mengatakan, mafia Covid-19 layak dihukum berat karena mempermainkan peraturan pandemi. “Harusnya mafia kayak gini dibasmi tuntas,” katanya.

Baca juga : Stop Mementingkan Diri Sendiri Kita Kudu Kompak Basmi Corona

“Semoga dihukum seberat-beratnya. Membahayakan banyak nyawa,” tambah anissa_sha.

Michaelbataraa meminta PT Kimia Farma menindak tegas oknum karyawannya yang melakukan rapid test antigen menggunakan alat bekas.

“Udah capek pak saya kuliah online, jangan buat virus meluas lagi. Pelajaran sulit dipa­hami via online, sudah buta maps kampus juga nih. Jangan ngadi-ngadi lagi deh,” ujar.

Baca juga : Sandiaga Belajar Dari Tsunami Covid India

WagimanDeep212_ setuju mafia Covid-19 dihukum berat. Para pelaku kejahatan Covid-19, benar-benar tidak punya akhlak.

“Musti hukum seberat-beratnya karena saat Satgas Covid bekerja keras para mafia ini jus­tru membahayakan negara,” ungkapnya.

Rizaprananta_ meminta Presiden Jokowi ikut turun tangan menyelesaikan masalah ini. Dengan me-mention @jokowi, dia meminta presiden memantau dan mengecek penan­ganan kasus Covid-19 langsung.

Baca juga : Waspada Tsunami Virus Corona, Disiplin Warga Indonesia Dan India Cuma Beda Tipis

“Di lapangan banyak yang bermain. Banyak kelonggaran sana-sini,” katanya.

Ayu_Irma menegaskan, harusnya hukuman untuk mafia karantina Covid-19 maksimal seumur hidup. Perbuatan mereka adalah persekongkolan jahat yang mengkhianati kepentingan bangsa dan negara.

“Bahkan mengancam keselamatan, ber­potensi membunuh rakyat Indonesia,” tukas dia. [ASI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.