Dark/Light Mode

Kasus KPK, Semoga Nadir Ke Zenit

Kamis, 28 Desember 2023 05:26 WIB
SUPRATMAN
SUPRATMAN

 Sebelumnya 
Kemarin, Rabu (27/12), Majelis Etik Dewan Pengawas KPK juga menjatuhkan sanksi berat kepada Firli karena terbukti melanggar kode etik dan pedoman perilaku. Dia diminta mengundurkan diri. Ini sejarah kelam buat KPK dan pemberantasan korupsi di Indonesia.

Yang menyedihkan, fenomena “pelanggaran etik” ini bukan hanya menimpa Ketua KPK. Beberapa ketua lembaga lainnya juga mendapat vonis serupa.

Sebelumnya, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) terbukti melakukan pelanggaran etik. Lalu Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), serta Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga divonis melakukan pelanggaran etik.

Baca juga : Pemilu Indonesia Masuk “10 Besar”

Ini fenomena menyedihkan dan berbahaya yang bisa menjadi banalitas. Perlu disikapi serius. Karena, bangsa ini masih menganut prinsip “patronclient”. Mencontoh pimpinannya.

Kalau orang-orang terpilih yang di anggap sebagai tokoh terbaik “ramai-ramai” melanggar etik, bagaimana rakyatnya?

Pelanggaran-pelanggaran di jalan raya, di kantor-kantor pemerintahan sam pai ke daerah, aksi-aksi pungli, premanisme, semuanya tidak lepas dari “contoh buruk” yang diperlihatkan para patron, petinggi dan pejabat di negeri ini.

Baca juga : Terjerat Karena Ketiban Sial

Selain itu, proses pemilihan pejabat publik, juga perlu diperketat. Jangan dilandasi transaksi “dagang sapi”. Jangan juga memilih tokoh yang dianggap bisa “disandera”. Jangan korbankan bangsa dan negara demi kepentingan pribadi atau kelompok.

Selain itu, masukan-masukan bermakna dari publik (termasuk dalam pem buatan UU) perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Bukan sekadar menjalankan syarat, atau simbolis semata.

Beberapa vonis pelanggaran etik yang menimpa para “ketua” menunjukkan bahwa bangsa yang katanya penuh sopan santun ini tengah mengalami krisis etik.

Baca juga : Nyoblos Karena Suka, Atau…

Semoga, ini menjadi penutup tahun yang memberi banyak pelajaran berharga. Kita berharap, di tahun 2024, titik nadir pemberantasan korupsi bisa membaik dan melesat ke titik zenit. Harapan ini sebenarnya sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hanya diulang-ulang.

Apa pun itu, rakyat tetap menunggu langkah dan lompatan luar biasa serta “out of the box” dari para wakil rakyat dan presiden baru. Kita tunggu dan buktikan.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.